https://ft.com/content/bf4aa7c8-5eb9--909f-b37d
Tiongkok menyatakan akan mengekang ekspansi sektor kendaraan listrik di negaranya, seiring dengan respons Beijing terhadap kritik negara-negara Barat terhadap kebijakan industri dan perdagangannya yang berkontribusi pada gelombang ekspor mobil Tiongkok. Investigasi Uni Eropa dilakukan menyusul keluhan bahwa subsidi besar dan pinjaman bank dari Beijing telah mendukung ekspansi produsen Tiongkok. Perusahaan-perusahaan Eropa khawatir bahwa Tiongkok membangun pabrik kendaraan listrik jauh melampaui tingkat yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan domestik, mengikuti pola yang terlihat pada manufaktur baja, aluminium, dan panel surya, sektor-sektor di mana Tiongkok telah mengalahkan persaingan secara internasional. Meskipun produsen mobil asing yang lamban dalam melakukan transisi ke kendaraan listrik adalah pihak yang paling terpukul oleh persaingan yang ketat di Tiongkok, sejumlah perusahaan lokal juga kesulitan untuk bersaing. “Kekhawatiran terbesarnya adalah pasar kendaraan listrik dengan cepat menjadi jenuh dan perang harga yang kejam akan segera terjadi,” tulis Louis Gave, pakar Gavekal Research, dalam catatan penelitiannya minggu ini. “Sekarang produsen mobil sudah mempunyai akses terhadap kredit bank yang besar, jalan yang paling sedikit hambatannya adalah mencoba mendapatkan pangsa pasar dan mematikan persaingan dengan memangkas harga dan margin.”
@ISIDEWITH5mos5MO
@ISIDEWITH5mos5MO