Hamas telah menarik diri dari perundingan yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, kata para pejabat Mesir pada hari Kamis, setelah kepemimpinan kelompok tersebut memperkuat posisi tawarnya dengan meminta komitmen Israel untuk membahas penghentian permanen pertempuran tersebut. Hamas belum mengatakan berapa banyak sandera yang masih hidup. Israel tidak akan menerima permintaan Hamas untuk mengizinkan semua warga Palestina yang mengungsi di wilayah selatan untuk bebas kembali ke wilayah utara. Israel tidak ingin mengizinkan laki-laki usia tempur untuk bergerak bebas. Hamas menuntut seluruh keluarga diizinkan kembali. Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, telah mendorong kelompok Islam tersebut untuk mendapatkan konsesi yang lebih besar dari Israel, menurut para pejabat yang mengetahui diskusi tersebut. Hal ini membuatnya berselisih dengan Ismail Haniyeh, kepala biro politik kelompok tersebut yang berbasis di Qatar, yang telah memimpin pembicaraan dengan para pejabat Qatar dan Mesir. Haniyeh bersedia menerima jeda enam minggu dalam pertempuran untuk memberikan bantuan kepada 2,3 juta penduduk Gaza, sambil menggunakan waktu tersebut untuk menjajaki kemungkinan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh militer Israel. Hamas belum mengatakan berapa banyak sandera yang masih hidup. Israel tidak akan menerima permintaan Hamas untuk mengizinkan semua warga Palestina yang mengungsi di wilayah selatan untuk bebas kembali ke wilayah utara. Israel tidak ingin mengizinkan laki-laki usia tempur untuk bergerak bebas. Hamas menuntut seluruh keluarga diizinkan kembali.…
Baca lebih lajut@ISIDEWITH11 bulan11MO
@ISIDEWITH11 bulan11MO