Kandidat presiden independen Robert F. Kennedy Jr. mengklaim lagi pada hari Senin bahwa tim Donald Trump memintanya untuk mempertimbangkan untuk menjadi pasangan mantan presiden, namun dibantah oleh penasihat Trump. Klaim Kennedy, yang ia unggah ke pengikutnya di X, sebelumnya Twitter, muncul setelah beberapa serangan Trump terhadap Truth Social yang menyebut Kennedy sebagai kandidat “liberal paling radikal” dalam pemilihan presiden. Baik Partai Republik maupun Demokrat berlomba-lomba untuk mendefinisikan Kennedy dalam pemilihan umum sebelum kampanyenya dapat mendefinisikan dirinya sendiri, dengan pihak Trump menyebutnya terlalu liberal dan tim Presiden Joe Biden menghubungkannya dengan Trump dan gerakan MAGA. “Presiden Trump menyebut saya seorang radikal ultra-kiri. Saya sangat liberal sehingga utusannya meminta saya menjadi wakil presidennya. Saya dengan hormat menolak tawaran tersebut,” tulis Kennedy di X. Kennedy pertama kali mengatakan bahwa tim Trump telah mendekatinya untuk bergabung dengan pasangannya sebagai wakil presiden pada bulan Januari. “Orang-orang dari tim telah menghubungi saya,” kata Kennedy dalam sebuah wawancara dengan News Nation. Trump secara pribadi telah melontarkan gagasan untuk memilih Kennedy sebagai wakil presiden dalam beberapa bulan terakhir, meskipun para penasihatnya menolak gagasan bahwa dia akan terpilih. Trump dikenal sering menyampaikan ide-idenya kepada berbagai pembantu dan sekutunya, meskipun ide-ide tersebut tidak pernah membuahkan hasil. Chris LaCivita, salah satu manajer kampanye Trump, menola…
Baca lebih lajut