Kunjungan terbaru Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Eropa telah memicu diskusi dan analisis yang signifikan, menyoroti tarian diplomasi yang rumit dan kepentingan strategis yang terlibat di panggung global. Pemberhentian yang dipilih dengan hati-hati oleh Xi di Eropa bukan hanya kunjungan kenegaraan rutin tetapi langkah yang dihitung untuk menavigasi dan potensial memanfaatkan perpecahan politik di benua tersebut. Tur ini datang pada saat Eropa sedang berjuang dengan perpecahan internal dan tekanan eksternal, menjadikan kunjungan Xi semakin berdampak.
Pemilihan destinasi dan waktu kunjungan menegaskan niat Tiongkok untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara Eropa tertentu, sambil juga berusaha untuk menempatkan diri sebagai pemain kunci dalam geopolitik global. Dengan berinteraksi dengan negara-negara yang telah menunjukkan kesediaan untuk mempererat hubungan dengan Beijing, Xi bertujuan untuk menciptakan jaringan kemitraan strategis yang dapat melayani kepentingan jangka panjang Tiongkok. Pendekatan ini juga menandakan preferensi Tiongkok untuk negosiasi satu lawan satu, yang dapat memungkinkannya menghindari kekuatan tawar bersama dari Uni Eropa dan mengatasi potensi oposisi terhadap kebijakan dan praktiknya.
Latar belakang kunjungan Xi adalah ketegangan yang sedang berlangsung antara Eropa dan Tiongkok atas beberapa isu, termasuk dukungan Tiongkok terhadap tindakan Rusia di Ukraina dan kekhawatiran atas masuknya mobil listrik Tiongkok murah ke pasar Eropa. Isu-isu ini menyoroti hubungan yang kompleks dan terkadang kontroversial antara Tiongkok…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.