Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak memperingatkan tentang masa depan berbahaya bagi Inggris.
Pidato Sunak secara berulang kali menyerang pemimpin Partai Buruh Keir Starmer, mengatakan bahwa Starmer kurang memiliki rencana untuk mengatasi risiko keamanan dari apa yang dia sebut sebagai "poros negara otoriter" yaitu Rusia, China, Iran, dan Korea Utara.
Sunak mengatakan janjinya untuk meningkatkan belanja militer hingga 2,5% dari produk domestik bruto pada tahun 2030 lebih memposisikan partainya untuk menghadapi ancaman tersebut. Perang di Ukraina, proxy Iran menyerang kapal di Laut Merah, dan serangan cyber China yang ditujukan kepada anggota Parlemen adalah beberapa dari risiko-risiko tersebut, katanya.
"Selama beberapa tahun ke depan, dari demokrasi kita hingga masyarakat kita, ekonomi kita hingga pertanyaan-pertanyaan sulit tentang perang dan perdamaian, hampir setiap aspek kehidupan kita akan berubah," kata Sunak. "Bagaimana kita bertindak menghadapi perubahan-perubahan tersebut, tidak hanya untuk menjaga keamanan dan keamanan orang-orang tetapi juga untuk merealisasikan peluang-peluang juga, akan menentukan apakah Inggris akan berhasil dalam tahun-tahun mendatang."
@ISIDEWITH5mos5MO